Oleh M. Tajudin
Banyak orang menilai CEIS belum punya produk, sehingga keberadaannya masih dipertanyakan. Kritik itu ada benarnya, tetapi di sisi lain kita juga tidak boleh menutup mata terhadap potensi besar yang dimiliki. CEIS sebenarnya mampu melahirkan produk, hanya saja ia belum menemukan momentum dan keberanian untuk mengeksekusi ide-ide yang selama ini berputar di ruang diskusi.
![]() |
M. Tajudin |
Potensi CEIS terletak pada gagasan dan jaringan yang ia miliki. Kumpulan orang-orang di dalamnya bukanlah sembarangan, melainkan individu dengan kompetensi akademik, pengalaman lapangan, dan semangat membangun gagasan baru. Jika sumber daya ini bisa diarahkan dengan tepat, maka produk bukan sekadar kemungkinan, melainkan keniscayaan.
Kita tahu, setiap produk lahir dari keberanian untuk memulai. CEIS bisa saja mulai dari produk sederhana, misalnya publikasi penelitian, modul pelatihan, atau kajian kebijakan yang menyentuh isu aktual. Produk awal ini akan menjadi pijakan penting untuk membangun legitimasi dan membuka ruang kolaborasi lebih luas.
Bahkan, produk CEIS tidak harus besar di awal. Justru dengan langkah kecil yang konsisten, lembaga ini bisa membuktikan eksistensinya. Seperti halnya organisasi lain yang sukses, kuncinya bukan pada seberapa megah produk pertama, melainkan pada konsistensi menghadirkan karya yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Kritik yang mengatakan CEIS belum punya produk seharusnya tidak melemahkan semangat, tetapi menjadi cambuk untuk bergerak. Karena pada dasarnya, kritik itu mengandung harapan: agar CEIS tidak berhenti sebagai wacana, melainkan benar-benar hadir dengan hasil nyata yang bisa dirasakan dampaknya.
CEIS sebenarnya mampu melahirkan produk yang berkelas, bahkan mungkin lebih inovatif dibanding lembaga-lembaga sejenis. Ia hanya perlu mengubah pola pikir dari “menyimpan ide” menjadi “mengeksekusi ide.” Dengan keberanian itu, CEIS bisa menjadi rujukan, bukan hanya penonton dalam arus perkembangan keilmuan dan kebijakan.
Oleh karena itu, kesimpulannya sederhana: CEIS tidak kekurangan kemampuan, tetapi hanya kekurangan tindakan. Dan saat tindakan itu diambil, dunia akan melihat bahwa CEIS memang mampu melahirkan produk yang bukan hanya ada di atas kertas, melainkan nyata dan memberi manfaat.